Sebagai proses belajar tanpa henti, menulis sebaiknya dilakukan sejak dini. Meski tidak mudah, namun hal ini penting mengingat bahwa menulis adalah bagian dari cara berkomunikasi. Karenanya, dengan keterampilan menulis, kemampuan berkomunikasi pun akan berkembang. Keterampilan berkomunikasi inilah yang di masa depan, akan sangat dibutuhkan oleh anak agar sukses hidup bermasyarakat.
Menulis bermakna
Setelah anak mengenali simbol-simbol abjad, huruf, dan tanda baca beserta fungsinya, mulailah melatih anak untuk menulis bermakna. Maksudnya, jangan buat anak menyalin kalimat yang sama secara berulang-ulang hingga membuat mereka bosan, lalu malas untuk menulis. Sebaliknya, mintalah anak menulis apa yang menjadi ekspresinya sendiri, misalnya melalui surat pendek atau kartu ucapan, dengan menuliskan daftar mainan yang mereka suka, daftar makanan yang mereka suka, atau aktivitas-aktivitas lain yang tidak begitu mereka sukai.
Bangunlah suasana menyenangkan
Suasana merupakan salah satu kunci penentu keberhasilan menulis. Sama seperti halnya penulis profesional yang membutuhkan mood dan suasana yang mendukung, anak-anak pun pada dasarnya demikian. Karena itu, untuk melatih anak menulis, penting sekali untuk membangun suasana yang menyenangkan. Salah satu caranya adalah melalui permainan, misalnya permainan Super Paper. Dalam permainan ini, mereka yang ikut bermain tidak boleh bicara, tetapi harus menulis di kertas.
Bagi kebanyakan penulis pemula, kritik seringkali membuat mereka menjadi enggan melanjutkan menulis. Hal ini pun bisa terjadi pada anak-anak. Ketika tulisan-tulisan yang mereka buat terlalu banyak dikritik, bisa jadi mereka enggan untuk menulis lagi. Karena itu, untuk setiap target menulis yang mereka capai, jangan ragu untuk melontarkan pujian. Kalaupun ada kritik yang penting, sampaikanlah dengan cara yang manis, sehingga anak mengetahui letak kesalahannya dan tidak kapok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar